π© Kotoran Murai Batu Cair atau Putih Kehijauan: Waspadai Penyakitnya!
Kotoran burung bisa menjadi indikator utama kondisi kesehatan Murai Batu. Ketika kamu mendapati kotoran Murai berubah menjadi cair atau berwarna putih kehijauan, jangan anggap sepele! Kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan serius pada sistem pencernaan atau organ dalam.
π§Ύ 1. Ciri-ciri Kotoran Tidak Normal pada Murai Batu
Perhatikan beberapa perubahan berikut:
- Konsistensi terlalu encer atau berair
- Warna menjadi kehijauan, putih pekat, atau bercampur lendir
- Bau lebih menyengat dari biasanya
- Jumlah kotoran lebih sedikit atau berlebihan
- Ada sisa-sisa pakan yang tidak tercerna
π¦ 2. Penyebab Umum Kotoran Cair atau Putih Kehijauan
Beberapa faktor pemicu yang paling sering ditemukan adalah:
1. Infeksi bakteri
Biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli atau Salmonella. Bisa muncul karena kebersihan kandang yang buruk.
2. Infeksi virus
Seperti virus Newcastle Disease (tetelo) yang bisa membuat feses menjadi encer dan berwarna abnormal.
3. Cacingan atau parasit usus
Infestasi cacing membuat penyerapan makanan terganggu, menghasilkan kotoran encer dan kehijauan.
4. Salah pakan atau makanan basi
Murai yang diberi pakan busuk, terlalu banyak EF (extra fooding), atau tidak sesuai bisa mengalami gangguan pencernaan.
5. Stres atau perubahan cuaca ekstrem
Stres bisa menurunkan imunitas Murai, menyebabkan pencernaannya terganggu.
π 3. Cara Mengatasi Kotoran Cair pada Murai Batu
Jika kamu menemukan Murai Batu dengan kondisi seperti ini, berikut langkah penanganannya:
1. Isolasi burung dari burung lain untuk mencegah penularan.
2. Bersihkan kandang secara menyeluruh, termasuk tempat makan & minum.
3. Ganti pakan dengan voer yang bersih dan hindari EF sementara waktu.
4. Berikan air minum matang, bisa ditambahkan sedikit air rebusan daun sirih atau daun pepaya (1–2 tetes) untuk antiseptik alami.
5. Gunakan obat anti bakteri atau anti cacing sesuai gejala. Contoh:
- Neo Meditril, Tetra Chlor, atau Amoxsan (untuk bakteri)
- Combantrin burung (untuk cacingan, dosis sangat kecil)
⚠️ Jika dalam 2–3 hari tidak ada perubahan, segera konsultasikan ke dokter hewan atau penjual burung berpengalaman.
✅ 4. Tips Pencegahan
Agar Murai Batu tetap sehat dan tidak terkena masalah pencernaan, lakukan hal-hal berikut:
- Sediakan air minum yang bersih dan diganti setiap hari
- Rutin bersihkan kandang dan tempat pakan
- Jangan berikan pakan yang sudah lama atau terkontaminasi
- Jemur Murai Batu secara rutin 15–30 menit tiap pagi
- Berikan probiotik alami seperti air rebusan daun pandan, daun pepaya, atau cuka apel organik (dosis ringan)
Kotoran cair atau putih kehijauan pada Murai Batu bukanlah hal sepele. Itu bisa menjadi tanda awal penyakit serius seperti infeksi bakteri, virus, atau gangguan pencernaan. Dengan penanganan cepat dan perawatan yang benar, Murai bisa kembali sehat dan gacor seperti sedia kala. Jangan tunggu parah, perhatikan dari kotorannya!
Gabung dalam percakapan